JAKARTA ― Mengusung program-program polulis, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno berkomitmen memenuhi kebutuhan dasar warga Jakarta.
Menurut Pram-Doel, panggilan akrab keduanya, program ini sengaja mereka angkat untuk meredam ketimpangan sosial yang terlihat menganga di Jakarta.
“Kami menjadikan setiap kebutuhan dasar sebagai kenyataan, bukan lagi impian,” kata Rano Karno pada debat ketiga pilkada Jakarta yang digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11) malam.
Atas dasar itulah, berbagai program yang membawa manfaat langsung bagi warga bakal mereka mewujudkan. Mengatasi masalah banjir, kemacetan, transportasi, polusi, perkampungan kumuh, hingga kurangnya ruang terbuka hijau ditetapkan sebagai fokus perhatian utama.
“Banjir Jakarta disurutin, kemacetan jalan diuraiin, transportasi dalam kota diintregasiin, polusi dibersihin, ruang terbuka hijau kurang dibanyakin, dan kampung kumuh dibagusin,” ujarnya.
Selain itu, Pramono-Rano Karno juga mengusung program untuk meningkatkan lahan perumahan, membuka lapangan kerja, mengajarkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menjernihkan air bersih, menaikkan gaji guru honorer, menambah insentif rukun tetangga dan rukun warga (RT-RW), menyediakan sunatan gratis hingga memperhatikan kesehatan fisik dan mental warga Jakarta.
Program-program ini ditetapkan berdasarkan visi misi yang sangat jelas dan realistis. Karena itu, target kelompok yang disasar pun dibikin sangat jelas.
Mengusung slogan Jakarta Menyala, Pramono-Rano Karno juga berikhtiar menyinergikan visi mereka dengan visi Daerah Khusus Jakarta.
Dengan tegas, mereka melandaskannya pada cita-cita untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat perekonomian nasional serta kota global yang berdaya saing dan berkelanjutan. (*)