Komitmen Pramono Tata Kampung Kumuh, Sediakan Hunian Terjangkau

JAKARTA ― Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengatakan, Jakarta bukan sekadar SCBD, Sudirman, Menteng atau Gatot Subroto yang selama ini kerap dicitrakan sebagai wajah kota. Jakarta juga diwarnai dengan wajah kawasan lain yang terlihat kumuh.

“Selama hampir dua setengah bulan saya dan bang Doel berkeliling di Jakarta kami mendapatkan ada 445 kampung kumuh. Di sinilah yang menampakkan perbedaan atau disparitas kaya dan miskin yang begitu mencolok di Jakarta,” kata Pramono di acara debat ketiga pilkada Jakarta yang digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (17/11) malam.

Bersama pasangannya, Rano Karno, ia telah berkeliling ke Kampung Tanah Tinggi, Kampung Bayam, hingga Kampung Apung Tambora. Di kampung-kampung itu, warga kesulitan mendapatkan sanitasi, bahkan ada yang tidur dalam satu rumah harus dibagi menjadi tiga shift. Mereka juga menemukan ada warga yang tidak pernah melihat matahari.

Melihat fakta tersebut, Pramono menyatakan siap memperbaikinya. Tak cuma menata kampung kumuh, tapi juga menghadirkan hunian yang terjangkau bagi warga Jakarta.

“Saya dan bang Doel bukan menata tapi kampungnya dihilangkan. Bukan itu, kampungnya dipertahankan dan orang masih bisa mencari makan di kampung tersebut. Saya dan bang Doel berkomitmen selain menata kampung, juga akan menyediakan hunian yang terjangkau bagi warga yang akan ditempatkan di tanah milik BUMD atau milik pemerintah Jakarta,” lanjutnya.

Selain itu dia juga akan menata kota agar langitnya tanpa polusi, sanitasi bersih dan lingkungannya asri. Termasuk memenuhi hak semua warga Jakarta untuk mendapatkan ruang terbuka hijau.

“Sekarang ini ruang terbuka hijau baru 5,2 persen. Padahal di undang-undang mengatur harus 30 persen. Kami akan berusaha semaksimal mungkin agar ruang terbuka hijau ini bisa diraih kalau kami menjabat gubernur dan wakil gubernur Jakarta,” tandas Pramono. (*)

Tulisan Terkait