Elektabilitas Ngebut Pram-Doel: Dari 0,1 Persen Jadi 50,07 Persen

JAKARTA —Menghadiri syukuran Jakarta Menyala di Rumah Bersama Relawan Mas Pram-Bang Doel di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakara Pusat, Sabtu (14/12) sore, Pramono Anung mengenang perjalanannya bersama Rano Karno dalam menjalani kontestasi pilkada Jakarta.

Saat mendaftarkan diri sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta pada 28 Agustus lalu, keduanya sempat diremehkan. Hanya memiliki elektabilitas di angka 0,1 persen, Pram-Doel, panggilan akrab keduanya, dinilai bakal susah untuk mengalahkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung 15 partai politik.

“Semuanya pasti masih ingat ketika saya dan bang Doel mendaftarkan diri pada 28 Agustus. Pada waktu itu elektabilitas kita berdua 0,1 persen,” kenang Pramono Anung.

Namun, sebagai sosok yang telah kenyang merasakan asin kecut derap perjuangan, Pramono tak gentar. Bersama Rano Karno, ia terus melangkah maju. Mereka hakul yakin mampu memenangkan kontestasi ini, karena mendapatkan dukungan dari masyarakat luas, termasuk para relawan militan.

“Dengan tekad yang sangat kuat dan saya meyakini pasti saya akan dibantu, ditolong, oleh relawan yang bekerja keras seperti ini, dan keyakinan saya ini menjadi bukti yang nyata,” ungkapnya.

Benar saja. Hanya dalam waktu dua minggu, elektabilitas Pramono-Rano Karno langsung terkerek menjadi 28,4 persen. Angka itu pun kembali naik dua minggu kemudian.

Dari 28,4 persen, lalu melonjak hampir menyentuh 35 persen, 38 persen, 41 persen, hingga akhirnya meraih 50,07 persen suara dalam pilkada Jakarta.

Pramono bilang, elektabilitas yang terus melaju ngebut itu tak bisa dilepaskan dari kerja keras para relawan dan pendukung di lapangan.

“Kalau bukan karena saudara-saudara, enggak mungkin, enggak mungkin, enggak mungkin, enggak mungkin, enggak mungkin,” tandasnya.

Ia pun merasakan betul semangat itu saat berkeliling ke kampung-kampung. Tiap hari menyambangi 10-11 titik, Pramono disambut hangat warga.

Nama Pramono yang sebelumnya kurang populer, lambat laun mulai mencorong. Jika sebelumnya warga hanya mengenal Rano Karno alias bang Doel, mereka pun mulai mengenal Pramono Anung. Hasilnya, luar biasa. Ibarat David, mereka berhasil menjungkalkan raksasa Goliath.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta menetapkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno sebagai pemenang pilkada Jakarta. Ketetapan tersebut didasarkan pada hasil rekapitulasi perolehan suara tingkat provinsi sebesar 2.183.239 atau 50,07 persen.

Pada posisi kedua ditempati pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono yang mendapatkan 1.718.160 suara, kemudian disusul pasangan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang meraih 459.230 suara. (*)

Tulisan Terkait