Cak Lontong Minta Kubu Ridwan Kamil Legowo Terima Kekalahan

JAKARTA ― Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono alias cak Lontong meminta kubu Ridwan Kamil-Suswono legowo mengakui kekalahannya di pilkada Jakarta dalam satu putaran. Ia berharap Ridwan Kamil dan kawan-kawan ikhlas dan menerima kenyataan bahwa pilkada Jakarta dimenangkan pasangan Pramono-Rano Karno.

Seperti diketahui, hingga saat ini kelompok pengusung Ridwan Kamil-Suswono yang menamakan dirinya sebagai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus menyebut pilkada Jakarta akan berjalan dua putaran.

“Kalau menurut saya, siapa pun yang berkontestasi mengharapkan menang. Tapi, semua itu ada proses yang harus kita lalui. Dan, menurut data yang kami punya, dari penghitungan KPUD dan dari beberapa lembaga independen, itu menunjukkan hasil yang seperti kita sampaikan (satu putaran),” kata cak Lontong dalam konferensi pers di Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).

Meski pasangan nomor urut 1 itu bersikeras pilkada Jakarta akan berjalan dua putaran, namun pihaknya tak akan mengubah keyakinannya bahwa pilkada telah selesai dalam satu putaran.

Terlebih KPUD Jakarta dan Bawaslu Jakarta juga telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Begitu pula TNI-Polri ikut mengawal sehingga pilkada Jakarta berjalan lancar.

“Jadi ya kita berharap tentunya hasil dan kenyataannya ini mudah-mudahan bisa diterima oleh semua pihak,” terangnya.

Sebelumnya, pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno telah mendeklarasikan kemenangan satu putaran di pilkada Jakarta.

Berdasarkan hasil real count KPUD DKI Jakarta dan perhitungan formulir C hasil KWK di seluruh daerah pemilihan Jakarta menunjukkan bahwa pasangan Pramono-Rano Karno berhasil meraih 2.183.577 suara atau 50,07 persen.

Seperti cak Lontong, Pramono Anung juga mengapresiasi transparansi dan keterbukaan KPUD Jakarta dalam perhitungan suara. Penyelenggara pilkada itu dinilainya telah menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi secara terbuka.

“Semua ini untuk kepentingan Jakarta, juga bangsa dan negara,” tutur Pramono. (*)

Tulisan Terkait