JAKARTA ― Sekretaris Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Aria Bima memastikan hasil penghitungan cepat atau real count dengan form C1 internal dipastikan tidak ada selisih suara dengan penghitungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.
“Tidak akan ada selisih dengan KPU karena yang dihitung KPU dan kita, itu sama. Dasarnya sama, C1 yang ditandangan basah oleh petugas TPS dan saksi,” jelas Aria Bima di Kantor DPD PDI-Perjuangan Jakarta, Kamis (28/11) dini hari.
Dia mengungkapkan, data yang masuk dari saksi mulai sore usai pencoblosan hingga dini hari tadi, tidak akan berbeda dengan apa yang akan dihitung secara berjenjang oleh KPU Jakarta.
Pasalnya, mereka yang datang ke kantor DPD PDI-Perjuangan Jakarta adalah saksi yang selama pencoblosan ada di lapangan dan tersebar di 14 ribu TPS yang ada.
“Kami berani sampaikan malam ini, karena penghitungan kami atas bukti dan data petugas serta saksi kami di TPS, tidak ada satu pun yang bolong,” ungkapnya.
Dari total 14.835 TPS di Jakarta, penghitungan di DPD PDI-Perjuangan sudah mencapai 99,6 persen dan mendapatkan angka sebesar 2.163.111 suara untuk pasangan nomor urut 3 atau 50,09 persen.
Dengan demikian, pasangan nomor urut 3, Pramono-Rano Karno dapat dinyatakan menang satu putaran karena memiliki selisih 3.000 suara dari ambang batas yang ditentukan sebanyak 50 persen plus satu suara. (*)