JAKARTA ― Calon gubenur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung berkomitmen mematuhi aturan main yang telah ditetapkan KPUD selama masa tenang pilkada. Bersama pasangannya, Rano Karno, mantan sekretaris kabinet itu akan menghormati masa tenang tersebut.
Karena itu, di masa ini, ia lebih memilih untuk melakukan silaturahmi dengan sejumlah tokoh dan pemuka agama, termasuk menggelar pengajian.
Menghormati masa tenang ini, bahkan Pramono menolak untuk memberikan sambutan saat menggelar pengajian di kediamannya di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Senin (25/11).
“Masa tenang, tidak boleh,” ucap Pramono.
Mengisi masa tenang pilkada Jakarta, Senin, kemarin, calon gubernur Jakarta nomor urut 3 itu menyambangi kediaman KH Solihin Harasy, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Amanah, di Jalan Moh. Kahfi, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pramono mengatakan kedatangannya hanya untuk bersilaturahmi dan atas keinginannya sendiri.
“Saya bersilaturahmi dengan KH Solihin karena beliau adalah orang yang dituakan di kalangan para alumni pondok pesantren, terutama Tebu Ireng,” jelas Pramono.
Pagi harinya, Pramono bersama Rano dan Basuki Tjahaja Purnama terlihat menikmati sarapan gudeg bersama di Warung Si Doel, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Sambil sarapan, mereka terlibat ngobrol santai.
Sekadar informasi, KPUD Jakarta memberlakukan masa tenang selama tiga hari, mulai Minggu-Selasa, 24-26 November. Pada Rabu, 27 November warga akan menunaikan hak pilihnya di TPS yang telah ditentukan.
Pramono sendiri akan mencoblos di TPS dekat rumahnya bersama keluarga. “Di dekat rumah saya ada tempat TPS, di depan Masjid Al Ikhsan. Saya akan nyoblos di situ,” ungkap Pramono. (*)