JAKARTA ― Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Diky Soemarno menilai pasangan Pramono-Rano Karno merupakan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta yang paling konsisten membahas Persija. Mereka dianggap tak seperti pasangan calon lain yang kerap hilang timbul jika membahas Persija.
“Kalau nomor 3 itu dari awal sudah ngomong-ngomong (soal Persija) terus ya. Kalau kang Emil itu bilang JIS digratiskan segala macam, abis itu tidak ngomong lagi, udah tidak ngomongin bola lagi,” ujar Diky usai bertemu calon wakil gubernur nomor urut 1, Suswono dalam diskusi bertajuk Sepak Bola Bahasa Persatuan di Kafe Gamat, Jakarta Pusat, Rabu (20/11), seperti dilansir liputan6.com, Kamis (21/11).
Selain itu, lanjut Diky, Pramono-Rano Karno juga dianggap memiliki program yang paling konkret untuk klub sepak bola Persija.
“Jadi kalau hari ini memang masih menempel paslon nomor 3 untuk programnya ya,” lanjutnya.
Menurut Diky, dirinya selalu hadir dalam berbagai diskusi jika diundang pasangan calon yang terjun di palagan pilkada Jakarta. Bagi dia, hal ini penting untuk mengetahui gagasan yang ditawarkan masing-masing kandidat.
“Jadi sebelum ada yang jadi, kita diskusi dulu, kita tahu masalahnya apa, dan nanti itu mereka yang sampaikan ke publik. Nanti juga teman-teman Jakmania yang milih siapa yang pantas jadi gubernur Jakarta,” tuturnya.
Dalam program yang diusungnya, Pramono menegaskan akan menjadikan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai kandang Persija. Nantinya stadion itu akan dibuat seperti Old Trafford milik klub Manchester United, serta Stadion Wembley atau Stamford Bridge milik Chelsea yang menjadi destinasi wisata bagi para pelancong.
Menurut dia, itu semua bisa diwujudkan jika stadion yang berada di Jakarta Utara tersebut memiliki sarana trasportasi memadai.
“Kalau sarana transportasinya bagus, orang dari daerah, dari mana pun datang ke Jakarta yang dicari bukan lagi Sudirman, Thamrin. Mereka juga akan mencari JIS, beli merchandise, seragamnya Persija, Witan (Sulaeman), Rizky Ridho, dan sebagainya,” tutur Pramono.
Saat ini, kendati berstatus sebagai tim sepak bola asal Jakarta, namun Persija kerap memiliki home base di luar kota. Padahal, bagi klub bola, kepemilikan home base merupakan fondasi utama untuk bisa menorehkan prestasi. (*)