JAKARTA ― Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menjanjikan tiga solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi pengusaha tahu dan tempe di Jakarta.
Hal ini ditegaskan Pramono saat bertemu para pedagang tahu dan tempe di kawasan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (10/11).
Setidaknya terdapat tiga masalah yang dikeluhkan para pelaku usaha tersebut, mulai air bersih untuk kebutuhan produksi, sertifikasi halal, serta ketersediaan bahan baku untuk produsen.
Terkait air bersih, Pramono mengungkapkan akan merancang program pipanisasi yang ditargetkan selesai 100 persen pada 2029. Menurutnya, hal ini telah diamanatkan dalam perda, sehingga harus diwujudkan.
“Ini sudah diatur di perda, sampai saat ini baru 44 persen. Saya akan selesaikan 100 persen sampai 2029,” jelasnya.
Sementara mengenai sertifikasi halal, pemerintah provinsi harus turun tangan membantu para produsen tahu dan tempe. Langkah ini setidaknya akan mengurangi biaya produksi yang mereka keluarkan. Pasalnya, mengurus sertifikasi juga tidak semuanya dapat dilakukan secara daring.
“Sertifikasi halal menjadi beban karena ada costnya, biaya dan waktu yang lama bertele-tele,” lanjutnya.
Sementara, mengenai bahan baku kedelai untuk produksi, Pramono akan membuka hubungan dengan produsen di dalam maupun luar negeri sebagai bisa menjadi stok atau persediaan.
“Kalau kedelai, kami akan bantu buka seluas-luasnya hubungan dengan produsen atau sentra kedelai, baik di dalam maupun luar negeri. Karena kedelai ini banyak yang tidak bisa dipenuhi di dalam (negeri),” kata Pramono. (*)