JAKARTA ― Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, menolak tegas ide pemindahan Balai Kota dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara. Gagasan memindahkan Balai Kota itu dilontarkan calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil.
“Ya jangan dipindahkan. Gimana mau dipindahkan, wong ibu kotanya aja sudah pindah,” ujar Pramono usai menyapa warga Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Senin (18/11).
Menurut Pramono, dengan memindahkan Balai Kota maka akan ada banyak gedung-gedung yang tidak termanfaatkan secara baik. Karena itu, akan lebih baik jika Balai Kota tetap di Jakarta Pusat.
Nantinya, kata Pramono, kantor-kantor kementerian/lembaga yang mayoritas berada di daerah Monas akan diperbaiki. Kantor-kantor kementerian/lembaga itu akan ditinggalkan karena sebagian besar pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Jadi saya akan manfaatkan semaksimal mungkin,” kata Pramono.
Sebelumnya, pada debat ketiga pilkada Jakarta, Minggu (17/11) malam, Pramono Anung juga mempertanyakan rencana Ridwan Kamil untuk memindahkan Balai Kota ke Jakarta Utara.
Pramono bahkan menyebut rencana itu sebagai bagian dari imajinasi.
“Sebagai gubernur Jawa Barat akan pindahkan pusat pemerintahan dari Gedung Sate ke Tegalluar. Tapi tidak jadi. Sekarang ingin pindahkan Balai Kota dari Jakarta Pusat ke Jakarta Utara. Apakah serius dipindahkan. Apakah ini bagian dari imajinasi,” tanya Pramono. (*)