Enam Langkah Pramono-Rano Karno Permudah Kerja Warga Jakarta

JAKARTA ― Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno menyiapkan sejumlah langkah untuk mempermudah warga dalam bekerja. Keduanya juga berkomitmen untuk menciptakan lapangan kerja baru bagi warga yang terkena dampak PHK.

Menurut Pramono, program di bidang ini sangat krusial. Karena itu, bersama Rano Karno, ia telah menyiapkan enam langkah konkret.

Pertama, membuka 500 ribu lapangan kerja baru. Pramono bilang, program ini sangat realitis untuk diwujudkan. Saat ini terdapat sekitar 354 ribu pengangguran di Jakarta. Selain itu juga terdapat 52 ribu orang yang terkena PHK, hingga Oktober lalu.

“Sehingga kalau dijumlahkan kurang lebih 400 ribu. Kalau kemudian kami menjanjikan 500 ribu, sangat rasional,” ujar Pramono, beberapa waktu lalu.

Kedua, menyiapkan modal kerja Rp 300 miliar bagi UMKM. Menurutnya, UMKM merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan selama masa pandemi Covid-19 dan memiliki potensi besar sebagai penopang ekonomi, khususnya bagi perempuan.

Kerap mengalami kesulitan permodalan, Pramono pun memastikan akan membantu para pelaku UMKM di Jakarta agar bisa berkembang.

“Kami akan mengeluarkan modal 300 miliar untuk menstimulasi, agar PHK yang terjadi di Jakarta, juga pengangguran bisa punya kesempatan untuk berusaha,” ungkap Pramono.

Ketiga, job fair tiga bulan sekali di tiap kecamatan. Disebutkan Pramono, program ini akan digelar secara konsisten untuk membantu mempermudah warga mendapatkan kerja.

Menyasar langsung masyarakat di tingkat bawah, nantinya pemerintah provinsi akan menggandeng sejumlah perusahaan yang tengah membuka lowongan kerja.

“Masalah PHK harus ditangani serius dengan job fair tiga bulan sekali di kecamatan,” tutur Pramono.

Keempat, pelatihan kerja bersertifikat. Melalui langkah ini, Pramono ingin memastikan warga yang ingin mencari kerja memiliki keterampilan, sehingga siap diserap pasar kerja.

“Kami juga akan menyediakan pelatihan bersertifikat dan balai latihan kerja yang lebih modern” kata Pramono.

Kelima, menyediakan daycare di wilayah perkantoran. Menghadirkan layanan penitipan anak, Pramono ingin menghadirkan dukungan agar orangtua bisa lebih tenang dan nyaman saat bekerja.

Lewat program ini, Pramono juga menjamin agar hak perempuan dalam bekerja bisa terpenuhi. “Agar orangtua bekerja lebih mudah, kami juga menyediakan daycare di pusat perkantoran,” ujar Pramono.

Dengan adanya layanan ini di pusat-pusat perkantoran Jakarta, perlindungan dan perawatan terbaik bagi anak-anak bisa diwujudkan. Selain itu, program ini sangat mendukung kesejahteraan keluarga pekerja.

Keenam, work from anywhere. Sistem kerja ini akan diwujudkan Pramono untuk menjawab kerisauan kaum gen Z dan milenial yang mengharuskan mereka berangkat ke kantor setiap hari.

Program work from anywhere alias bekerja bisa dari mana saja, diyakini Pramono mampu meningkatkan produktivitas warga, sekaligus mengurangi kemacetan Jakarta.

Menyasar gen Z, Pramono ingin mereka bisa bekerja dari mana saja tanpa harus terikat lokasi. Melalui gagasan ini, hari kerja dibagi secara fleksibel: dua hari di kantor, dan tiga hari lainnya bekerja dari rumah atau tempat lain. Nantinya, konsep ini akan diterapkan secara meluas, termasuk kepada ASN dan swasta. (*)

Tulisan Terkait