JAKARTA ― Pramono Anung memastikan bakal memutihkan ijazah siswa yang tertahan di sekolah jika ia terpilih menjadi gubernur Jakarta. Komitmen itu ia tegaskan setelah menerima banyaknya keluhan warga terkait ijazah para siswa yang tidak bisa keluar dari sekolah lantaran kekurangan biaya.
Mantan sekretaris kabinet ini optimistis bisa melakukannya, terlebih Presiden Prabowo Subianto juga telah melansir beleid untuk membebaskan piutang UMKM di bank milik pemerintah.
“Sekarang sudah ada PP No 47 Tahun 2024 tentang penghapusan piutang UMKM oleh pak Prabowo. Menurut saya ini langkah konkret yang bisa diterapkan untuk memutihkan ijazah,” kata Pramono di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11).
Untuk diketahui, peraturan pemerintah yang dimaksud Pramono ini terkait penghapusan piutang oleh UMKM yang terlilit hutang dan tidak bisa membayar, karena dampak pandemi, bencana alam dan berbagai alasan lain.
Aturan tersebut, menurut Pramono, bisa diterapkan di lingkungan masyarakat yang tidak bisa menebus ijazah anaknya di setiap tingkatan sekolah.
“Ini saya temui di hampir semua sekolah. Baik yang di negeri dan swasta. Jadi, saya pasti akan memutihkan ijazah yang masih ditahan,” ujar Pramono.
Sebelumnya, Pramono mendapatkan aduan dari kepala sekolah saat bersilaturahmi dengan KH Jamaludin Faishal Hasyim di STAI Al-Aqidah, Jakarta. Dia bilang, banyak ijazah para murid yang belum ditebus lantaran kesulitan biaya.
Dia juga mengungkapkan pernah menebus ijazah saat berada di Cengkareng. Ia menebus ijazah yang telah tertahan selama tiga tahun, padahal ijazah itu dibutuhkan untuk mencari kerja.
“Waktu itu di Cengkareng. Keluarga yang sangat kasihan banget. Ijazahnya sudah tiga tahun enggak diambil. Padahal diperlukan untuk mencari kerja. Sehingga saya langsung tebus sendiri,” tuturnya. (*)