JAKARTA ― Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Rano Karno atau bang Doel berkomitmen untuk memperjuangkan dana abadi kebudayaan bagi para seniman. Melalui dana abadi inilah, ia berharap tak cuma aktivitas seni dan budaya yang akan terangkat, tapi juga kesejahteraan para pelakunya.
“Maka kita akan berusaha mengadakan dana abadi untuk kebudayaan,” ujar bang Doel saat menyaksikan Lenong Modern “Simpanan Juragan” di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Rabu (6/11).
Selain itu, ia juga berjanji akan terus menjaga dan mempromosikan budaya Betawi, termasuk membentuk dan memajukan lembaga adat Betawi, jika kelak dipercaya memimpin Jakarta.
Ia menegaskan, sebagai kota global Jakarta tetap harus memiliki identitas budaya lokal. Apalagi hal ini juga telah diamanatkan dalam Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta.
“Kemajuan tentang kebudayaan itu harus menjadi prioritas, karena itu juga sudah diamanatkan undang-undang. Jadi tinggal kita implementasikan saja,” tuturnya.
Dalam berbagai kesempatan, mantan gubernur Banten ini mengungkapkan urgensi dana abadi kebudayaan tersebut. Meski dana itu telah disediakan pemerintah pusat, namun pemerintah daerah juga harus mengupayakannya.
Melalui dana inilah, para seniman dan pelaku kebudayaan bisa mendapatkan dukungan untuk terus berkarya. Problem kesulitan pendanaan yang kerap dialami seniman saat akan berpentas, misalnya, nantinya bisa diatasi melalui dana abadi ini.
Merujuk pasal 31, Pemerintah Daerah Khusus Jakarya bisa menganggarkan dana abadi kebudayaan yang dialokasikan dari APBD dan bisa mengusulkan dana tambahan kepada pemerintah pusat.
Selain itu, pemerintah Jakarta juga berwenang untuk melibatkan badan usaha, lembaga pendidikan, lembaga adat dan kebudayaan Betawi serta masyarakat dalam upaya pemajuan kebudayaan ini. (*)