JAKARTA ― Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung diangkat menjadi Dewan Kehormatan Asosiasi Pedagang Kaki Lima dan UMKM Indonesia (APKLI) di Kawasan Kuliner Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (3/11) malam lalu.
Menurut Ketua Umum APKLI, Ali Mahsun, ada sejumlah alasan yang membuat mantan sekretaris kabinet itu dinilai tepat untuk mengisi jabatan tersebut.
Pertama, Pramono merupakan sosok pemimpin yang mau melibatkan PKL untuk berdialog dalam mengambil keputusan.
“Pertama, saya saksi hidup dan sejarah, mas Pram merupakan Menseskab 10 tahun. Ketika Perpres 125 Tahun 2012 tentang Penataan Pedagang Kaki Lima, Menseskab tidak termasuk di dalamnya. Tapi saya diundang empat kali oleh Seskab untuk evaluasi. Ini bukti bahwa Pramono sudah peduli pedagang kaki lima,” tuturnya.
Kedua, Pramono juga dinilai aspiratif terhadap masukan para PKL.
Diungkapkan Ali, pada 2021, ia pernah meminta untuk menghapuskan BI checking untuk pedagang kaki lima dan UMKM. Ketika itu, Pramono merupakan tokoh yang menindaklanjuti aspirasi para pedagang ke Presiden Joko Widodo.
Ketiga, Pramono juga dianggap serius mengatasi tantangan yang dihadapi PKL.
Ali bilang, sepak terjang Pramono selama masa kampanye bisa menjadi parameter keseriusan calon gubernur nomor urut 3 itu untuk membenahi Jakarta.
Keempat, Pramono juga berkomitmen memberikan jaminan kepada UMKM dan pedagang kaki lima untuk tetap menjalankan usaha mereka. Ia sepakat untuk membina dan menata PKL, bukan menggusurnya.
Kelima, Pramono juga dinilai berkomitmen membantu permodalan UMKM dan PKL jika kelak menjadi gubernur Jakarta. Ia akan menyediakan dana sebesar Rp 300 miliar untuk kemajuan mereka.
Karena itulah, Ali dan kawan-kawan bertekad bulat untuk memenangkan Pramono-Rano Karno di pilkada Jakarta.
“Saya bertekad bulat, mengangkat mas Pram sebagai Dewan Kehormatan APKLI dan mendukung menjadi gubernur Jakarta. Saya perintahkan semua pedagang untuk perang gerilya ke pasar-pasar tradisional dan kawasan ekonomi strategis,” tegasnya. (*)