JAKARTA ― Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung berdiskusi dengan tokoh masyarakat dan ketua RT/RW se-Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (29/10). Dihelat di Kong Djie Coffee, Kebayoran Lama, Pramono memaparkan Jakarta Funding yang akan menjadi sumber dana baru bagi Jakarta.
Menurutnya, selama ini sumber pendapatan Jakarta masih belum beranjak dari pajak, retribusi atau deviden. Karena itu, ia menggagas terobosan baru melalui Jakarta Funding.
“Selama ini Jakarta pendapatannya hanya dari pajak, retribusi, dividen. Karena itu nanti ada pendapatan baru dari Jakarta Funding,” jelas mantan sekretaris kabinet tersebut.
Ia mengungkapkan Jakarta adalah entitas yang sangat pesat dengan pendapatan domestik yang cukup besar. Dengan pendapatan itu, Jakarta bisa berinvestasi tanpa jaminan melalui Jakarta Funding. Upaya ini pun bisa dikembangkan menjadi dana abadi bagi Jakarta.
“Ada di Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 (UU DKJ), ada dana abadi, yang menjadi payung utama Jakarta Funding. Sehingga nanti ada terobosan baru untuk Jakarta,” tandas Pramono.
Sebelumnya, Pramono pernah menjelaskan tentang sumber pendanaan atas program yang digagasnya itu. Nantinya ia akan menyisihkan sedikitnya Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jakarta untuk mendanai Jakarta Funding.
“Dana SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) APBD Jakarta yang rata-rata Rp 5 triliun-Rp 6 triliun setiap tahunnya kenapa enggak diambil Rp 3 triliun untuk Jakarta Funding,” jelasnya. (*)