JAKARTA ― Calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno menyiapkan sejumlah langkah untuk biaya hidup di Jakarta. Menurut mereka, dengan menurunkan biaya hidup, serta menaikkan pendapatan maka warga Jakarta bisa semakin sejahtera.
“Warga Jakarta harus sejahtera, beban pengeluaran turun, pendapatan naik,” kata Rano Karno dalam pernyataan penutup debat kedua pilkada Jakarta yang digelar di Beach City Internasional Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (27/10) malam.
Diungkapkan Rano Karno, agar beban pengeluaran bisa diturunkan, ia bersama Pramono Anung akan membuat harga pangan semakin murah. Cara ini, di antaranya, akan dilakukan melalui program contract farming, dengan menjadikan sentra-sentra pertanian di luar Jakarta sebagai mitra.
Tak hanya itu. Agar harga pangan benar-benar bisa dijangkau masyarakat, Rano Karno juga memastikan bakal menggelar operasi pasar di RT/RW.
Selain itu, keduanya juga akan menekan ongkos transportasi publik. Dalam hal ini mereka berkomitmen akan menghadirkan transportasi publik nyaman, murah, bahkan gratis.
Di sektor ini, Pramono-Rano Karno juga bakal menambah armada transportasi, sehingga waktu tunggu bisa dipangkas. Melalui upaya ini, mereka berharap pemakaian transportasi publik bisa menjadi gaya hidup.
Tak hanya transportasi darat saja yang dikembangkan. Mereka memastikan akses transportasi di kepulauan Jakarta juga akan ditingkatkan.
Yang juga penting, keduanya menegaskan bakal menghadirkan pendidikan berkualitas secara gratis, baik di sekolah negeri maupun swasta. Melalui program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), mereka mengininkan siswa bisa mengenyam pendidikan secara gratis.
Sementara untuk mengerek penghasilan warga, Pramono-Rano Karno akan menyiapkan 500 ribu lapangan kerja baru. Melalui ikhtiar ini, mereka berharap angka pengangguran di Jakarta bisa berkurang.
Ada pun anggarannya, selain dari APBD, mereka juga akan mewujudkannya via Jakarta Fund. Dari sinilah, Pramono-Rano Karno akan menyiapkan modal kerja untuk UMKM, pekerja kreatif, hingga mengembangkan pariwisata. (*)