Pramono Anggarkan Rp 26 Triliun untuk Sektor Transportasi Jakarta

JAKARTA ― Calon gubernur Jakarta, Pramono Anung bakal menganggarkan dana Rp 26 triliun untuk membangun sistem transportasi di Jakarta serta memberikan subsidi 15 golongan yang digratiskan.

Anggaran tersebut, baginya realistis mengingat data yang ada menyebut angka kerugian per tahun di Jakarta akibat kemacetan mencapai Rp 100 triliun.

“Saya sendiri sudah menghitung bahwa kemacetan itu menyebabkan kerugian kurang lebih Rp 100 triliun. Kalau kita membebaskan hanya 15 golongan tadi, kami sudah menghitung kurang lebih Rp 26-27 triliun,” jelasnya di kawasan Cipete, Jakarta, Jumat (25/10).

Selain untuk subsidi, angka itu juga dianggarkan bagi penambahan trayek TransJakarta menjadi TransJabodetabek. Sehingga, masyarakat di daerah penyangga tidak perlu lagi mengendarai kendaraan bermotor untuk masuk ke Jakarta.

Terlebih, sebanyak empat juta orang dari perbatasan setiap harinya masuk ke Jakarta untuk bekerja. Dengan langkah inilah, Pramono optimistis kemacetan di Jakarta dapat dikurangi.

“Semua di Jakarta harus terkoneksi. Dipaksa naik kendaraan umum,” kata dia.

Bersama pasangannya, Rano Karno, Pramono berkomitmen menggratiskan transportasi bagi 15 golongan. Mereka, antara lain pegawai negeri sipil dan pensiunannya, tenaga kontrak, karyawan swasta tertentu, penghuni rumah susun sederhana sewa, hingga para lansia.

Apabila program tersebut benar-benar diterapkan maka manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh warga Jakarta. Tapi juga masyarakat yang berasal dari daerah penyangga, seperti Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, dan Tangerang Selatan. (*)

Tulisan Terkait